Di Detik Tak Disangka, Energi Besar Muncul Mengacaukan Waktu, Kota, Dan Takdir Manusia Pada Malam Itu

Merek: Aloha4D
Rp. 10.000
Rp. 100.000 -99%
Kuantitas

Di Detik Tak Disangka, Energi Besar Muncul Mengacaukan Waktu, Kota, Dan Takdir Manusia Pada Malam Itu

Pukul 21.17, jam digital di seluruh kota berkedip bersamaan, seolah ada tangan tak terlihat yang menekan tombol jeda pada realitas. dalam beberapa napas, kesunyian menegang, menanti sesuatu yang bahkan tak dimengerti oleh mereka yang mengalaminya. Di sebuah kafe kecil di sudut kota, musik latar tiba-tiba berhenti, menyisakan bunyi detak jam yang terdengar jauh lebih keras dari seharusnya.

Para pelanggan saling menoleh, bingung, mencoba menertawakan keganjilan itu agar tidak terlihat takut. Barista yang sedang menuang kopi menghentikan gerakannya, memperhatikan kilatan aneh di balik jendela. Di luar, lampu jalan berkedip-kedip, lalu meredup, lalu menyala lagi dengan cahaya yang tampak terlalu putih, terlalu tajam, seperti kilatan kamera raksasa yang memotret seluruh kota.

Detik berikutnya, tanah bergetar pelan namun menusuk hingga ke tulang, bukan seperti gempa yang biasa dirasakan, melainkan seperti gelombang energi yang merambat melalui udara dan benda-benda. Segala sesuatu seolah melambat, napas terasa berat, dan suara-suara menghilang, digantikan oleh dengung rendah yang terasa langsung di dalam kepala. Di situlah semuanya dimulai, di satu detik yang tak pernah tercatat di buku sejarah, tetapi tertanam kuat di ingatan semua orang.

Energi Besar Yang Muncul Dari Kekosongan

Dari tengah alun-alun kota, cahaya aneh menjulang ke langit, memutar seperti pusaran api namun tidak membakar apa pun di sekitarnya. Warna-warnanya tidak dapat didefinisikan, seperti perpaduan antara biru, ungu, dan sesuatu yang belum pernah dilihat mata manusia. Di sekelilingnya, udara seakan retak, membentuk garis-garis tipis seperti pecahan kaca yang melayang tanpa jatuh, mengelilingi sumber energi itu dengan pola rumit yang tak terjelaskan.

Alat elektronik langsung kehilangan kendali, layar-layar ponsel menyala sendiri, menampilkan simbol-simbol asing yang tak berasal dari bahasa mana pun di bumi. Mobil-mobil berhenti di tengah jalan, mesin mati sekaligus, membuat para pengemudinya panik dan keluar dengan wajah pucat. Bahkan burung-burung di langit berubah arah tiba-tiba, berputar mengelilingi pusat kota, seperti tertarik oleh magnet tak kasatmata yang menelan segala logika.

Energi itu terus membesar, mengembang seperti napas pertama sebuah makhluk raksasa yang baru saja terbangun dari tidur panjang. Suhu udara naik, namun bukan panas yang menyiksa, melainkan sensasi tekanan yang menekan dada dan membuat jantung berdetak lebih cepat. Semua orang yang menyaksikannya merasakan hal yang sama: seolah ada sesuatu yang sedang mengamati mereka dari balik cahaya, menilai, mempertimbangkan, dan memutuskan nasib dunia dalam senyap yang menghantui.

Kafe Kecil, Layar Berkedip, Dan Permainan Yang Terhenti

Di kafe itu, sekelompok anak muda masih duduk menatap layar masing-masing, mencoba mengabaikan keganjilan di luar dengan berlindung dalam dunia permainan. Salah satu layar menampilkan permainan bertema ubin emas dan naga keberuntungan yang dikenal sebagai Mahjong Ways, sementara di sudut lain seseorang sedang asyik menatap layar bertuliskan Aloha4d yang dipenuhi warna-warna cerah. Mereka tertawa gugup, berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja, padahal mata mereka sesekali melirik ke jendela.

Ketika kilatan cahaya pertama menembus langit, layar-layar mereka membeku, gambarnya memanjang dan terdistorsi seolah-olah ditarik oleh tangan tak terlihat. Suara permainan berubah menjadi desis aneh yang mengulang satu nada, lalu menghilang sama sekali. Logo, teks, dan ikon di layar menyatu menjadi pola kacau yang tak lagi mirip apa pun, hingga akhirnya hanya menyisakan satu cahaya putih menyilaukan yang menelan seluruh tampilan.

Para pemain itu saling berpandangan, dan dalam tatapan yang singkat itu, mereka berbagi satu kesadaran yang sama: tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi. Dunia imajinasi yang biasanya menjadi pelarian mereka justru ikut runtuh bersama kenyataan di luar. Kafe yang tadinya penuh tawa kini dipenuhi napas tertahan dan suara kursi yang bergeser perlahan, ketika kenyataan bahwa sesuatu yang jauh lebih besar sedang terjadi tak bisa lagi mereka sangkal.

Kota Yang Tiba-Tiba Menjadi Asing Bagi Penghuninya

Ketika energi itu mencapai puncaknya, kota seakan menghela napas panjang, lalu melepaskannya dalam satu hembusan yang mengubah segalanya. Lampu-lampu padam bersamaan, digantikan oleh cahaya lembut yang entah berasal dari mana, seolah udara itu sendiri memantulkan kilau samar. Gedung-gedung tinggi yang biasanya tegap dan kokoh tampak seakan bergeser halus, sudut-sudutnya berubah, bayangan-bayangannya memanjang dan melengkung dengan cara yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

Jalanan yang dikenal setiap hari tiba-tiba tampak asing, seolah dipindahkan ke dimensi lain yang hanya mirip secara kasar dengan yang dulu. Marka jalan memudar dan muncul kembali dalam pola yang berbeda, papan penunjuk arah menampilkan nama-nama yang tak ada di peta mana pun. Suara klakson yang biasanya riuh lenyap, berganti bisikan angin yang membawa gema suara-suara samar dari kejauhan, seperti percakapan yang tidak pernah selesai.

Para penghuni kota berjalan dengan langkah ragu, mencoba menapaki trotoar yang sudah tidak terasa sama. Mereka menatap sekeliling dengan mata lelah, berusaha menemukan sesuatu yang masih akrab, sebuah tanda bahwa mereka tidak sepenuhnya kehilangan dunia yang mereka kenal. Namun setiap sudut yang mereka lewati seakan menjawab dengan dingin: ini bukan lagi kota yang sama, dan tidak ada jalan kembali ke detik sebelum semuanya berubah.

Retakan Waktu, Takdir Baru, Dan Harapan Yang Terbentuk

Di langit, retakan cahaya yang terbentuk akibat ledakan energi mulai menyusut perlahan, tetapi jejaknya tetap terlihat seperti guratan tipis di kanvas malam. Para ilmuwan, rohaniwan, dan pemimpin kota mencoba mencari jawaban, namun kata-kata mereka tenggelam dalam kebingungan yang lebih luas. Tidak ada teori yang cukup kuat, tidak ada kitab yang cukup jelas, dan tidak ada pengalaman masa lalu yang bisa dijadikan pegangan. Yang tersisa hanyalah rasa gentar dan rasa ingin tahu yang bercampur jadi satu.

Di tengah kekacauan itu, beberapa orang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di dalam diri mereka. Ada yang mengaku dapat mendengar bisikan yang menuntun mereka menjauhi bahaya, ada yang mampu mengingat peristiwa yang belum terjadi, dan ada pula yang mendadak memahami bahasa yang sebelumnya asing. Seolah energi besar yang muncul itu tidak hanya mengacaukan dunia fisik, tetapi juga menyentuh inti kesadaran manusia, menggambar ulang batas-batas kemampuan yang selama ini dianggap mustahil.

Walau ketakutan masih menggantung di udara, perlahan lahir sebuah kesadaran baru bahwa kekacauan ini mungkin bukan sekadar bencana, melainkan awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Di detik yang tak disangka itu, dunia memang porak-poranda, namun di antara reruntuhan kenyataan lama, benih-benih harapan mulai bersemi. Manusia dihadapkan pada pilihan: tenggelam dalam panik dan nostalgia, atau melangkah ke depan, menata ulang hidup di dunia yang telah berubah selamanya.

@Aloha4D